31 May 2011

Peran Seni Rupa Dalam Kegiatan Keagamaan Hindu

Dalam Agama Hindu berkarya seni
merupakan salah satu bagian dari ritual keagamaan. baik pada bidang seni tari, seni rupa, dekorasi, dan lain-lain. Seni dan agama menjadi sesuatu yang tidak dapat dipisahkan dari proses ritual mereka. Bagi masyarakat Hindu di Bali, berkarya seni
sebagai salah satu aktifitas keagamaan membutuhkan daya kesadaran raga, rasa dan konsentrasi pikiran yang tinggi. Konsep religi masyarakat Bali mengenal “ Panca Yadnya” (5 jenis upacara) yaitu, DewaYadnya, Manusa Yadnya, Bhuta Yadnya, Pitra Yadnya dan Resi Yadnya. Sering dikatakan oleh para pakar seni
budaya bahwa seni dan budaya Bali
cenderung diciptakan sebagai suatu
persembahan kepada maha pencipta
diwarnai dengan rasa pengabdian yang
tinggi terhadap seni tersebut. Jika suatu
karya seni tradisional mampu menimbulkan
getaran taksu atau memancarkan daya tarik
maka hal itu bisa dipahami karena saat
menciptakannya didorong oleh keinginan
untuk mempersembahkan karya yang baik,
jauh dari pikiran ego hak cipta dan nilai jual.
Karya seni dan budaya Bali pada awalnya
muncul sebagai suatu kewajiban yang patut
dilaksanakan oleh kelompok profesi tertentu
dalam upaya mempersembahkan bakti yang
sempurna kepada Tuhan lewat kegiatan
keagamaan. Tarian dan karawitan
diciptakan untuk mengungkap ekspresi
kebahagiaan menyambut turunnya para
Dewata disaat upacara di Pura, seni rupa
yang diterjemahkan dalam lukisan dan
pahatan selalu tampil dalam berbagai
kelengkapan sajen sebagai media untuk
menyambung komunikasi spiritual
sedangkan nyanyian kidung
dikumandangkan untuk mengungkapkan
puja dan puji atas kesejahteraan yang
dilimpahkan oleh para Dewata.
Manusia Bali, selain pelaku seni, juga adalah
penikmat seni yang amat fanatik pada
keseniannya. Dalam seni teater, berbagai
lakon yang melandasi penciptaan seni
dikemas dengan baik sehingga mudah
dinikmati dan disimak untuk mengisi
wawasan berpikir mereka. Para pemimpin
di maSa lalu pun sigap melihat kegiatan seni
sebagai media yang efektif untuk
menyampaikan pesan-pesan kepada rakyat.
Tak ayal seni sastra berkembang pesat
memberi arah tujuan yang jelas kepada
cabang seni lainnya. Karenanya, hampir di
semua cabang seni, kemudian terjadi
pemilahan secara jelas antara seni sakral
hingga ke profan, dan seni persembahan ke
seni pertunjukan.
Seni budaya Bali, sejak jaman sejarah, telah
menjadi bagian yang tak terpisahkan
dengan keseharian masyarakat Bali. Ketika
jaman kekuasaan raja-raja amat kuat,
berbagai cabang seni budaya merupakan
kelangenan raja dan keluarga istana. Saat
pola pemerintahan dan kehidupan rakyat
Bali semakin mantap pada dasar filosofi
agama Hindu, seni budaya Bali pun bergeser
ke arah seni persembahan.

0 komentar:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management